Langsung ke konten utama

Santunan Kecelakaan Kerja Proyek DDT Manggarai-Jatinegara Direalisasikan

Santunan Kecelakaan Kerja Proyek DDT Manggarai-Jatinegara Direalisasikan

 SELASA, 06 FEBRUARI 2018 , 17:39:00 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA
2
SHARES
RMOL. Konsorsium Hutama Karya-Modern Mitra telah merealisasikan pemberian santunan untuk empat korban kecelakaan kerja yang terjadi di proyek DDT Manggarai-Jatinegara, Minggu lalu (4/2).
Menurut Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim, pihaknya telah memberikan santunan sebesar Rp 25 Juta untuk masing-masing keluarga korban.

"Di samping uang tunai tersebut, konsorsium juga menanggung penuh biaya penghantaran jenazah masing-masing lokasi rumah duka juga kita yang tanggung," katanya.

Adjib menerangkan bahwa penghantaran ke masing-masing lokasi rumah duka terdiri dari biaya ambulans, peti jenazah, biaya memandikan jenazah, serta pemeriksaan luka jenazah.

"Alhamdulillah semua sudah kita tangani dan antarkan dengan lancar. Untuk jenazah almarhum Bapak Zaenudin kita antarkan ke Karawang, jenazah almarhum Bapak Sutisna kita antar ke Padalarang, sedangkan jenazah Bapak Dani Eko Prasetyo dan dan almarhum Bapak Joni Fitrianto kita antar langsung ke Purworejo," paparnya.

Terkait santunan asuransi yang akan diterima keluarga korban, hal tersebut sepenuhnya akan diselesaikan oleh BPJS.

"Sesuai ketentuan dari BPJS yang kami ketahui nanti masing-masing keluarga korban akan menerima santunan sebesar 48 kali gaji yang diterima," ungkap Adjib kepada wartawan, Selasa (6/2). [wah]  http://nusantara.rmol.co/read/2018/02/06/325776/Santunan-Kecelakaan-Kerja-Proyek-DDT-Manggarai-Jatinegara-Direalisasikan-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warung Teteh: Nikmatnya Rame-rame Menyantap Nasi Liwet Khas Sunda Beralas Daun

Warung Teteh: Nikmatnya Rame-rame Menyantap Nasi Liwet Khas Sunda Beralas Daun Lusiana Mustinda - detikFood   Selasa, 02 Mei 2017 12:38 WIB Share  0 Tweet  0 Share  0 0 komentar Foto: Lusiana Mustinda/detikFood 0 0 0 Jakarta  - Di warung ini wajib makan pakai tangan. Karena  nasi liwet disajikan dengan lauk-pauk khas Sunda di atas daun pisang. Sedap mantap!  Menu  nasi liwet  populer di berbagai daerah. Ada nasi liwet khas kota Solo yang dibuat dengan santan, sayur labu siam, suwiran ayam dan areh.  Sebenarnya 'liwet' menunjukkan proses pemasakan nasi dalam periuk yang perlahan dengan api kecil sehingga nasi tanak lebih lama. Aroma tanah liat atau kendilnya akan melekat harum pada nasi. Lain halnya dengan nasi liwet Jawa Tengah, di Jawa Barat ada nasi liwet yang disajikan berbeda. Nasi liwet Sunda tidak dimasak dengan santan melainkan dengan penggunaan aneka rempah seperti serai, daun salam, bawang merah, bawang put...

Wow, Pemilik Cuci Motor Tunawicara Ini Adalah Atlet Lari Penyumbang Medali Emas

Wow, Pemilik Cuci Motor Tunawicara Ini Adalah Atlet Lari Penyumbang Medali Emas Kamis, 18 Januari 2018 13:18 banjarmasinpost.co.id/nurholis huda Tempat cuci motor Yudha saat melayani pelanggan.jpg  BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN  - Bukan hanya sebagai pengusaha yang sukses di cuci motor, ternyata Sayid Muhammad Yuda (28) juga handal dalam lari. Dia adalah atlit yang sering memempersembahkan prestasi untuk Kalsel. Bahkan ia menyumbangkan emas di cabang lari paralimpik Indonesia. "Terbaru ketika di Tabalong, anak saya Yuda ini berhasil meraih medali emas di kategori lari 100 meter, 200 meter dan 300 meter, untuk 400 meter kalah," kata Sri, ibu Yuda. Baca:  Bos Tempat Cuci Motor Bisu, Sempat Belajar ke  Balikpapan Sebelum Buka Usaha Sendiri http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/01/18/wow-pemilik-cuci-motor-tunawicara-ini-adalah-atlit-lari-penyumbang-medali-emas Bukan hanya di Paralimpik, Yuda juga tampil di PON m...

Kue Surabi, Kuliner Khas Sunda yang Didorong Go International

Kue Surabi, Kuliner Khas Sunda yang Didorong Go International Kue Surabi, Kuliner Khas Sunda yang Didorong Go International Asep Supiandi Sabtu, 20 Januari 2018 - 08:55 WIB Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memperlihatkan cara membuat kue surabi kepada David Lipson, jurnalis BBC Australia. Kudapan khas Sunda ini didorong untuk go internasional. Foto/Istimewa.   A+   A- PURWAKARTA  - Jurnalis ABC Australia David Lipson keheranan saat melihat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mempraktikan cara membuat kue surabi, penganan khas Sunda yang biasa dijajakan Mak Halimah, 44, di lingkungan kantor Pemkab Purwakarta. David kemudian mencicipi makanan yang terbuat dari adonan tepung beras yang dibakar di atas tungku dengan kayu bakar pohon karet itu. Meski pernah 10 tahun tinggal di Indonesia, David mengaku baru pertama kali mencicipi kudapan itu. “Delicious! (enak),” ungkapnya di rumah dinas Bupati Purwakarta, Jalan Gandanegara Nomor 25, Jumat (19/1/2018). Di negara asalnya, D...